Gara-gara dunia, sebagian orang pun rela menjual agamanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
bersabda :
“Bersegeralah
dalam melakukan amal-amal, sebelum datangnya fitnah-fitnah bagaikan
potongan-potongan malam yang gelap gulita, sehingga membuat seorang yang di
pagi hari beriman namun di sore harinya menjadi kafir, atau sore harinya
beriman namun di pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya demi
mendapatkan kesenangan duniawi semata.” (HR. Muslim)
Berbicara soal cinta dunia, tak bisa lepas dari godaan harta,
wanita, dan tahta. Iblis dan bala tentaranya telah sekian lama
berkecimpung dalam dunia ‘fitnah’ ini untuk menjebak manusia ke jurang-jurang
kebinasaan, melalui pintu harta, wanita, dan tahta.
Dahsyatnya Fitnah Harta
Soal harta, bukanlah perkara yang ringan. Sampai-sampai
seorang sahabat yang mulia sekelas Umar bin Khattab pun mengakui dalam sebuah
ucapannya, “Ya Allah, kami tidak mampu melainkan merasakan gembira
terhadap sesuatu yang Kamu hiasi/jadikan indah bagi kami -yaitu harta, wanita,
dan anak-anak-. Ya Allah, maka aku memohon kepada-Mu agar dapat menginfakkannya
di jalannya yang benar.” (HR. Bukhari secara mu’allaq).
Karena banyaknya orang yang tertipu oleh harta, maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengingatkan kepada
mereka. Beliau bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya
perbendaharaan dunia. Akan tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah rasa cukup di
dalam hati.” (HR. Bukhari).
Siapa yang mengatakan bahwa dengan dua atau tiga lembah emas
manusia akan merasa cukup, dengan gaji dua atau tiga ratus juta per bulan orang
akan merasa puas, siapa yang mengatakan…? Sementara Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sendiri telah mempersaksikan, “Seandainya anak
Adam itu memiliki dua lembah emas niscaya dia akan mencari yang ketiga. Dan
tidak akan mengenyangkan rongga/perut anak Adam selain tanah. Dan Allah akan
menerima taubat siapa pun yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari)
Dahsyatnya Fitnah Wanita
Semua perasaan condong padanya, perbuatan haram pun
terjadi karenanya. Mengundang terjadinya pembunuhan, permusuhan pun disebabkan
karenanya. Sekurang-kurangnya ia sebagai insan yang disukai di dunia. Kerusakan
mana yang lebih besar daripada ini ? Begitulah Al Imam Al Mubarokfuri
–rahimahullah- menjelaskan tentang bentuk bahaya fitnah wanita dalam Al
Tuhfah Al Ahwadzi 8/53.
Jauh sebelumnya Allah menyatakan bahwa fitnah yang paling
besar adalah wanita, bahkan ia sebagai sumber syahwat.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita…” (Ali Imran: 14)
Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam pun telah mewanti-wanti akan bahaya fitnah wanita tersebut, beliau bersabda:
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” [Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096); Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata: “Hadits Hasan Shahih”]
Dari Ali bin Zaid dari Said bi Al-Musayyib, dia berkata, “Tidak
ada yang lebih mudah bagi setan untuk menggoda kecuali melalui perempuan.”
Hendaklah kita takut akan apa yang telah diperingatkan oleh
Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam. Hendaknya kita khawatir diri kita
akan terjatuh kepada fitnah terbesar bagi kaum adam umat ini. Fitnah Wanita.
Dahsyatnya Fitnah Tahta
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kalian akan berambisi merebut
jabatan, dan nanti pada hari kiamat jabatan-jabatan itu akan menjadi
penyesalan.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang seseorang memintanya, sebagaimana disebutkan dalam hadits
berikut,
Dari Abu Sa’id ‘Abdurrahman bin Samurah, dia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada saya, “Hai
Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta jabatan karena apabila kamu
diberi jabatan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong dalam melaksanakannya dan
apabila kamu diberi karena meminta maka pelaksanaan jabatan itu sepenuhnya
diberikan kepadamu.” (HR. Muslim)
Juga telah diriwayatkan dari Abu Dzar,
قلت : يا رسول الله ألا تستعملني ؟ فضرب بيده على منكبي ثم قال : [ يا أبا ذر إنك ضعيف وإنها أمانة وإنها يوم القيامة خزي وندامة إلا من أخذها بحقها أدى الذي عليه فيها ] رواه مسلم
قلت : يا رسول الله ألا تستعملني ؟ فضرب بيده على منكبي ثم قال : [ يا أبا ذر إنك ضعيف وإنها أمانة وإنها يوم القيامة خزي وندامة إلا من أخذها بحقها أدى الذي عليه فيها ] رواه مسلم
Saya berkata, “Wahai Rasulullah kenapa engkau tidak
memberi jabatan kepada saya?” Beliau langsung menepukkan tangannya di atas
pundakku, kemudian bersabda, “Ya Abu Dzar, sesungguhnya engkau ini lemah
dan jabatan itu amanah, pada hari kiamat ia akan menjadi penghinaan dan
penyesalan kecuali bagi orang yang mengambilnya dengan haknya dan menunaikan
hak jabatan yang menjadi kewajibannya.” (HR. Muslim)
Nasalulloh Assalamata Wa Al'afiyah
______________
Dari berbagai Sumber
0 Comments for "Dahsyatnya Fitnah Harta, Wanita dan Tahta"